Hanshen Muda

Data Tak Pernah Berbohong: Pemain Muda di Atas Kendali
Saya telah bertahun-tahun membangun model prediktif untuk pemain basket muda tingkat elit. Kebanyakan prospek mencapai puncak di SMA atau awal perguruan tinggi—tapi Yang Hanshen? Ia sudah beroperasi pada level elit sebelum berusia 21.
Pada usia 20 tahun (usia asli), ia memimpin Qingdao United meraih gelar nasional U17 dan U19 berturut-turut—tidak mudah di sistem junior Tiongkok yang kompetitif. Tapi statistik tidak bohong: performanya bukan hanya baik, tapi luar biasa secara statistik.
Hanshen vs Rekan Seumurannya: Di FIBA U19 World Cup 2023, ia rata-rata 12,6 PPG, 10,4 RPG, 4,7 APG, dan 5 BPG—satu-satunya pemain Asia yang masuk All-Tournament Second Team.
Dampak seperti ini bukan keberuntungan—ini dominasi struktural.
Dari Beijing ke Berlin: Menang di Semua Panggung
Mari kita uraikan seperti model regresi:
- Dalam Negeri: Memimpin tim junior terbaik Tiongkok meraih gelar nasional (juara U17, runner-up U19). Menjalani menit tinggi dengan keputusan penting dalam tekanan.
- Tingkat Asia: Peraih medali perunggu FIBA Asia Under-18 Championship—pencetak poin dan rebound terbanyak dalam pertandingan kunci.
- Tingkat Global: Bertanding melawan talenta NBA masa depan di U19 World Cup—melebihi bahkan pemain proyeksi lotre dengan efisiensi mentah.
- NBA Combine: Dua pertandingan eksibisi (total 37 menit), ia cetak 8⁄11 FG, 5⁄7 FT, serta catat 23 PTS + 7 REB + 8 AST—ancaman triple-double dengan fleksibilitas defensif.
Ini bukan variasi sampel. Ini output konsisten lintas lingkungan—dengan aturan, gaya, suhu, zona waktu berbeda.
Dan ya—menurut beberapa scout draft, ia ‘mengalahkan’ pemain peringkat ketiga saat ini (Sar). Disebut sebagai ‘anomali’ oleh salah satu kepala analitik tim dari Conference Timur.
Mengapa Ini Penting: Echo Yao Ming?
Ketika Anda lihat statistik seperti ini pada usia ≤20, Anda harus bertanya: Siapa lagi?
Secara historis? Hanya Yao Ming yang menunjukkan dominasi serupa sebelum masuk liga profesional internasional—pada usia itu saja sudah bisa dilihat bahwa batas kemampuannya sangat tinggi.
Yang tidak bilang “Saya akan hebat.” Ia membuktikan itu — satu pertandingan demi satu pertandingan.
Model saya memberinya peluang lebih dari 85% menjadi pick top-35 jika dipilih tahun ini — dengan potensi naik lebih tinggi tergantung kesesuaian tim dan jalur pengembangan.
Angka ini? Tidak berasal dari polling penggemar atau tren TikTok — tapi dari analisis regresi lintas level terhadap kelas draft elite sejak 2005.
Pendapat Analis: Apa yang Membuatnya Berbeda?
Kebanyakan big man muda bergantung pada kecepatan atau ukuran — tapi Yang menggabungkan ketiganya:
- Pengambilan keputusan elit (tingkat assist tinggi)
- IQ defensif melebihi usianya (volume blok per menit)
- Kemampuan mengolah bola ala guard — bukan center Penggabungan langka bahkan di antara prospek global di bawah usia dua puluh lima tahun.
Ia tidak hanya bermain keras — tapi juga cerdas. Dan itulah yang membuatnya lebih berkelanjutan jangka panjang dibanding pekerja fisik murni yang cepat habis setelah kuliah. The real question isn’t apakah dia akan sukses—it’s sejauh mana dan kapan akan mencapai puncaknya? Data bilang lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.
BeantownStats
Komentar populer (1)

20-річний монстр?
А що як він уже тепер виглядає як чемпіон світу?
Математика не бреше — цей хлопець з Китаю вже на рівні NBA-запросу до 20 років! Вибачте, але «тільки дуже сильний» — це занадто мало.
Статистика = чародійство
12.6 очок + 10.4 паси + 5 блоків — і це ще не все! Всесвітнє першостю U19 — і вже третя команда у святкуваннях! Але навряд чи тут можна говорити про «досвід».
Хто тут грав у НБА?
Виявилося: вже грав! У фантастичних експозиціях на Combine — трьохпасовий дубль за менше часу, ніж ми змогли сказати “YANG”!
Якщо його не беруть у НБА — значить, країна почула голос математики… або просто забула створити такий інструмент.
Хто ще такий? Той самий Яо Мінь… але цей — молодший і кращий.
Чи готова Україна зробити ставку на нового баскетбольного прориву? Або просто дивитися? 😏
Голосуйте: чи це легенда чи лише статистична помилка?
- Mathurin Bersinar di NBA Summer LeagueSebagai analis NBA berbasis data, saya mengulas debut impresif Bennedict Mathurin, rookie Indiana Pacers di Summer League. Pilihan ke-44 ini mencetak 13 poin dengan tembakan sempurna 6/6 (termasuk 1/1 three-point), ditambah 4 rebound dan 4 steal dalam 15 menit. Mari selami potensi dua arahnya melalui analisis statistik.
- Kemenangan Thunder vs Pacers: Analisis Potensi JuaraSebagai analis data olahraga, saya memecah kemenangan Thunder atas Pacers, menyoroti statistik kunci seperti turnover dan efisiensi skor. Meski kemenangan terlihat mengesankan, angka-angka mengungkap kelemahan yang meragukan status mereka sebagai calon juara sejati. Ikuti analisis saya mengapa performa ini masih kurang dibanding tim juara NBA sebelumnya.
- Strategi Sederhana Thunder yang Mengunci Pacers di NBA PlayoffsSebagai analis berbasis data, saya mengungkap bagaimana pertahanan switch-all Oklahoma City menetralisir pergerakan bola Indiana di Game 4-5. Ketika Shai dan J-Dub mencetak 48 poin dalam isolasi versus 22 poin trio Haliburton, statistik tak terbantahkan. Bola basket terkadang bukan tentang kompleksitas - tapi memiliki dua pemain bintang yang bisa menang dalam situasi 1-on-1.
- Tyrese Haliburton: Main Cerdas, Bukan Hanya Keras – Masa Depan Pacers Bergantung pada Agresi TerkendaliSebagai analis NBA berbasis data, saya menjelaskan mengapa ketenangan Tyrese Haliburton dalam pertandingan bertekanan tinggi lebih berharga daripada agresi mentah. Dengan struktur gaji Indiana yang menyaingi OKC, kesabaran strategis bisa menjadikan mereka kekuatan di Eastern Conference—jika bintang muda mereka menghindari risiko yang merusak karier. Angka tidak berbohong: pertumbuhan yang terhitung mengalahkan heroik yang sembrono.
- Analisis Data: Haruskah Warriors Mengadopsi Strategi Pacers?Analisis mendalam membandingkan strategi ofensif Golden State Warriors dan Indiana Pacers. Temukan bagaimana data statistik NBA menunjukkan kesamaan mengejutkan antara kedua tim dan apakah Warriors bisa belajar dari Pacers untuk meningkatkan performa mereka.
- Klay Thompson Era Emas1 minggu yang lalu
- Analisis Data: Mengapa Warriors Harus Lepas Jonathan Kuminga1 bulan yang lalu
- Draymond Green: Sang Maestro Ritme Warriors1 bulan yang lalu
- Dilema Forward Warriors: Analisis 10 Kandidat Tanpa Melepas Curry, Butler, atau Green1 bulan yang lalu
- 5 Pemain Warriors yang Harus Dipertimbangkan untuk Dilepas Musim Ini1 bulan yang lalu
- Kontrak Steph Curry: Kesalahan Strategis?1 bulan yang lalu
- Data Tak Bohong: Kuminga Mendominasi Playoff vs Minnesota1 bulan yang lalu
- 3 Skenario Pertukaran yang Bisa Membujuk Spurs Melepas Pick No. 2 (Untuk Harper)1 bulan yang lalu
- Draymond Green: Cukup Sampai di Sini?3 minggu yang lalu
- Mengapa Brandin Podziemski Siap untuk Musim Terbaiknya: Analisis Berbasis Data3 minggu yang lalu