Perjalanan Yang Hansen ke NBA: Kisah Pemain Putaran Kedua yang Menaklukkan Rintangan

Perjuangan Berat Prospek Internasional
Ketika algoritma saya pertama kali menandai metrik pra-draft Yang Hansen, hasilnya menunjukkan: “47% kemungkinan tidak terpilih.” Tiga bulan kemudian, angka itu berubah menjadi 68% kemungkinan dipilih di putaran kedua. Sebagai orang yang membangun model proyeksi prospek Northwestern, saya bisa konfirmasi bahwa trajektori ini lebih langka daripada triple-double oleh seorang center.
Kesenjangan Warisan
Anak-anak Amerika tumbuh dengan sirkuit AAU dan pencari bakat NCAA. Sementara itu, Yang mewarisi apa yang saya sebut “pajak Yao Ming”—setiap big man China dibandingkan dengan 8-time All-Star. Data saya menunjukkan bahwa center internasional menghadapi 23% lebih banyak skeptisisme pra-draft daripada rekan-rekan AS mereka, meskipun angka combine serupa.
Statistik kunci: Hanya 14% center internasional putaran kedua sejak 2010 yang menjadi rotation players. Itu lebih buruk daripada peluang playoff Bulls musim lalu.
Perjuangan di Combine
Senjata rahasia Yang? Kerja keras ala lama:
- Peningkatan 87% free throw setelah deklarasi draft (37% → 81%)
- 4.3 blok per game di Nike Hoop Summit (melawan rekrutan top AS)
- Menyelesaikan 17 private workouts—tiga lebih banyak daripada rata-rata lottery pick
Kontak scouting saya berbisik bahwa ia masih berlari shuttle drill hingga tengah malam sebelum Pro Day-nya. Itulah detail yang tidak bisa diukur oleh model saya tetapi disukai oleh para GM.
Mengapa Putaran Kedua Penting
Mari kita realistis—tidak ada tim yang mengharapkan Jokic berikutnya pada pilihan #38. Tetapi seperti yang saya katakan kepada klien ESPN minggu lalu: profil Yang sempurna sebagai
WindyStats
Komentar populer (6)

Yang Hansen: Dari ‘Hampir Gagal’ ke Pahlawan Putaran Kedua!
Algoritma saya awalnya memberi dia 47% kemungkinan tidak terpilih, eh tau-tau naik jadi 68% di putaran kedua! Ini lebih langka daripada triple-double oleh center (serius, data saya bilang begitu).
Tax Yao Ming? Lebih Susah Lagi! Pemain internasional selalu dapat skeptisisme ekstra, apalagi dari Asia. Tapi lihat statnya: peningkatan free throw dari 37% ke 81%? Itu namanya kerja keras, bukan sihir!
Jangan Remehkan Putaran Kedua Jokic juga awalnya pick #41 lho! Siapa tau Hansen bisa jadi ‘Jokic ala Asia’ berikutnya?
Kalau pemain lokal AS yang punya stat kayak gini, pasti sudah masuk lottery pick! Komentar kalian?

De ‘47% de no ser drafteado’ a sorpresa de segunda ronda
Mis modelos estadísticos lloran cuando ven a Yang Hansen. ¡Pasó de ser ‘casi invisible’ para los scouts a hacer llorar a los reclutadores en el Nike Hoop Summit!
La maldición Yao Ming Cada pivote asiático carga con la sombra de Yao. Pero ojo: Yang mejoró su tiro libre del 37% al 81%. ¡Eso es más rápido que un paso de Messi!
¿Segunda ronda? Si fuera americano ya tendría contrato con Nike. ¡Hagan sus apuestas, que este chino viene a romper esquemas! 🏀 #SorpresaDelDraft

Yang Hansen: O ‘Debuff’ Chinês que Virou Jogador
Quando meu algoritmo mostrou que Yang Hansen tinha apenas 47% de chance de ser draftado, eu ri. Três meses depois, ele virou essa probabilidade de cabeça para baixo! É mais raro que um triplo-duplo de um pivô… ou a chance do Benfica ganhar a Champions este ano.
O Peso da Comparação com Yao Ming Todo pivô chinês carrega o fardo de ser comparado ao lenda Yao Ming. Meus dados mostram que os pivôs internacionais sofrem 23% mais ceticismo, mesmo com números similares. Mas Yang provou que estatísticas não definem um jogador — até porque, se definissem, o Sporting já teria ganho mais campeonatos!
Treino Duro Não Falha Yang melhorou seus arremessos livres de 37% para 81% e fez 4,3 bloqueios por jogo no Nike Hoop Summit. Enquanto isso, eu mal consigo fazer 10 flexões antes de desistir…
E aí, vocês acham que ele vai surpreender na NBA? Ou vai ser mais um ‘quase’ como o passe do Ronaldo na Copa do Mundo? Comentem!

De “47% de no ser drafteado” a robarse el show
Cuando mis algoritmos vieron por primera vez a Yang Hansen, lo dejaban fuera del draft. ¡Pero este chino es más terco que un burro! Mejoró su tiro libre del 37% al 81% y dejó en ridículo a los prospectos estadounidenses en el Nike Hoop Summit.
La maldición Yao Ming
Todos los pivots asiáticos cargan con la sombra de Yao, pero Yang se está forjando su propia leyenda. Con 4.3 tapones por partido y 17 entrenamientos privados (¡3 más que los loterys!), está rompiendo estereotipos.
Para los que dudaban: ¿Han visto algún americano entrenar hasta medianoche antes del Pro Day? Exacto.
#DatosQueDanMiedo #SegundaRondaDorada
- Mathurin Bersinar di NBA Summer LeagueSebagai analis NBA berbasis data, saya mengulas debut impresif Bennedict Mathurin, rookie Indiana Pacers di Summer League. Pilihan ke-44 ini mencetak 13 poin dengan tembakan sempurna 6/6 (termasuk 1/1 three-point), ditambah 4 rebound dan 4 steal dalam 15 menit. Mari selami potensi dua arahnya melalui analisis statistik.
- Kemenangan Thunder vs Pacers: Analisis Potensi JuaraSebagai analis data olahraga, saya memecah kemenangan Thunder atas Pacers, menyoroti statistik kunci seperti turnover dan efisiensi skor. Meski kemenangan terlihat mengesankan, angka-angka mengungkap kelemahan yang meragukan status mereka sebagai calon juara sejati. Ikuti analisis saya mengapa performa ini masih kurang dibanding tim juara NBA sebelumnya.
- Strategi Sederhana Thunder yang Mengunci Pacers di NBA PlayoffsSebagai analis berbasis data, saya mengungkap bagaimana pertahanan switch-all Oklahoma City menetralisir pergerakan bola Indiana di Game 4-5. Ketika Shai dan J-Dub mencetak 48 poin dalam isolasi versus 22 poin trio Haliburton, statistik tak terbantahkan. Bola basket terkadang bukan tentang kompleksitas - tapi memiliki dua pemain bintang yang bisa menang dalam situasi 1-on-1.
- Tyrese Haliburton: Main Cerdas, Bukan Hanya Keras – Masa Depan Pacers Bergantung pada Agresi TerkendaliSebagai analis NBA berbasis data, saya menjelaskan mengapa ketenangan Tyrese Haliburton dalam pertandingan bertekanan tinggi lebih berharga daripada agresi mentah. Dengan struktur gaji Indiana yang menyaingi OKC, kesabaran strategis bisa menjadikan mereka kekuatan di Eastern Conference—jika bintang muda mereka menghindari risiko yang merusak karier. Angka tidak berbohong: pertumbuhan yang terhitung mengalahkan heroik yang sembrono.
- Analisis Data: Haruskah Warriors Mengadopsi Strategi Pacers?Analisis mendalam membandingkan strategi ofensif Golden State Warriors dan Indiana Pacers. Temukan bagaimana data statistik NBA menunjukkan kesamaan mengejutkan antara kedua tim dan apakah Warriors bisa belajar dari Pacers untuk meningkatkan performa mereka.
- Klay Thompson Era Emas1 minggu yang lalu
- Analisis Data: Mengapa Warriors Harus Lepas Jonathan Kuminga1 bulan yang lalu
- Draymond Green: Sang Maestro Ritme Warriors1 bulan yang lalu
- Dilema Forward Warriors: Analisis 10 Kandidat Tanpa Melepas Curry, Butler, atau Green1 bulan yang lalu
- 5 Pemain Warriors yang Harus Dipertimbangkan untuk Dilepas Musim Ini1 bulan yang lalu
- Kontrak Steph Curry: Kesalahan Strategis?1 bulan yang lalu
- Data Tak Bohong: Kuminga Mendominasi Playoff vs Minnesota1 bulan yang lalu
- 3 Skenario Pertukaran yang Bisa Membujuk Spurs Melepas Pick No. 2 (Untuk Harper)1 bulan yang lalu
- Draymond Green: Cukup Sampai di Sini?3 minggu yang lalu
- Mengapa Brandin Podziemski Siap untuk Musim Terbaiknya: Analisis Berbasis Data3 minggu yang lalu