Sebagai analis data yang terobsesi dengan statistik NBA, saya menyelami kasus kandidat MVP Shai Gilgeous-Alexander. Mengapa kritik muncul hanya ketika pemain mendekati kehebatan? Dengan metrik xG dan angka-angka nyata, saya mengungkap hipokrisi fandom dan algoritma yang mengeksposnya. Spoiler: matematika tidak berbohong, tapi Twitter basket pasti mencoba.

Sebagai analis data olahraga dengan akurasi prediksi NBA 87%, saya menganalisis tim super yang diusulkan fans. Dengan Ball bersaudara di backcourt, Kawhi dan PG di sayap, serta Embiid di bawah ring, tim ini terlihat menakutkan. Tapi apakah statistik mendukung hype ini? Mari selami metrik canggih untuk melihat potensi tim ini.

Sebagai seorang ilmuwan data olahraga berusia 35 tahun, saya menganalisis obsesi 17 tahun saya terhadap Oklahoma City Thunder melalui metrik canggih dan tonggak pribadi. Dari musim MVP Durant hingga kebangkitan SGA, inilah bagaimana fanatisme basket terjalin dengan babak kehidupan – dianalisis dengan skrip Python dan kekecewaan playoff.